Jumat, 19 November 2010

Alhamdulillah masih bersama Mama

Tiba-tiba teringat kejadian 3 tahun yang lalu…

Dengan itu aku merasa Allah benar-benar sayang padaku..



Seingatku, beberapa bulan menjelang ulangtahunku yang ke 16 pada tahun 2007 aku baru tahu bahwa mama mengidap suatu penyakit yang aku sendiri tidak menyangkanya, “Kanker Payudara”

Begitu berat aku mendengar kabar itu, setiap malam aku menangis memikirkannya..

Oh Tuhan, betapa tidak adilnya engkau memberikan penyakit itu kepada mamaku.. itulah pikiranku saat itu.



Telah diputuskan bahwa liburan semester genap mama harus menjalani operasi pengangkatan Kankernya.. OPERASI itu lah yang aku takutkan, dipikiranku hanya aku takut operasi itu gagal,,

Seharusnya liburan semester genap itu aku harus mengikuti camp yang diadakan di sekolahku, tapi aku lebih memilih menghabiskan waktu liburanku bersama mama sebelum mama operasi karna yang aku takutkan aku tidak akan mempunyai waktu lagi.

Selalu pikiran buruk menghantuiku.



Siang hari tanggal 8 Juli 2007 mama masuk RSAL dr.Ramelan Surabaya,,

Sore harinya aku mendatangi mama disana, ya allah ternyata ini memang sebuah kenyataan yang sangat berat aku terima, mama terlihat kuat tapi aku tau kalau sebenarnya mama menyimpan sebuah ketakutan yang sangat besar, malam harinya aku pulang.

Keesokan harinya, tanggal 9 Juli 2007 mama masuk ruang operasi, pukul 09.00.

Aku, ayah, tante, dan om menunggu di depan ruang operasi, yang pada saat itu aku pun dalam keadaan sakit.

Aku melihat keadaan mama udah lemas pucat menggunakan baju operasi tertidur diatas kasur dorong rumah sakit, melihat ayah menandatangi surat keperluan operasi, saat itu juga aku menangis deras yang mungkin pada saat itu orang disekitarku pasti memandangiku.

Berjam-jam kami menunggu di depan ruang operasi, aku gag berhenti buat menangis,,

Baru pukul 17.30 mama keluar dari ruang operasi dalam keadaan setengah sadar dan begitu pucat, saudara-saudara menemaniku dan menenangkan aku, meyakinkan bahwa mama akan baik-baik saja. Pertama kali yang diucapkan mama setelah sadar adalah “aku mau sholat dhuhur, aku belum sholat” ya allah semakin deras aku menangis mengingat mama begitu cintanya kepada allah yang dalam keadaan lemah seperti itu masih mengingat kewajibannya sholat.

Mama dibawa ke ruang Paviliun II.. malam itu aku dan ayah yang menunggu mama d ruangan karna dodol masih harus menghadapi ujian.

Aku baru sadar bahwa keesokan harinya adalah ulang tahun ku yang ke 16. hari yang dimana aku nanti-nantikan keceriaannya. Sms teman-teman berdatangan ditengah malam mendoakan aku beserta mama. Tidak ada hal lain yang aku harapkan di ulang tahunku itu selain kesembuhan mama, mungkin tidak ada orang yang tau saat itu aku menangis ditengah malam di hari ulang tahunku saat aku menunggu mama di rumah sakit. Doaku saat itu hanya ingin mama cepat pulih.



11hari mama menginap di rumah sakit, aku dan dodol harus mondar-mandir ke rumah sakit saat ayah harus mengurus pekerjaannya di kantor. Aku pun menangis sewaktu melihat ayah yang masih terus terjaga menemani mama dimana aku melihat wajah ayah yang udah sangat lelah dan masih setia menemani mama.



Walaupun operasi berhasil, namun aku tak begitu cepat merasa lega karna yang ku tau, sel kanker bias saja tumbuh kembali.. tapi kami hanya terus berpikir positif dan terus menjaga mama.



Pasca operasi mama harus menjalani kurang lebih 11 kali kemotherapi.

Mungkin aku memang tidak tahu bagaimana efek dari kemotherapi yang dirasakan mama, tapi yang aku lihat setelah mama pulang dari rumah saki untuk di kemo, mama terlihat seperti orang tersiksa, mama merasa seluruh badannya panas, lambat laun mama semakin kurus, rambutnya rontok hingga hampir habis, kuku-kuku jari tangan dan kaki mulai menghitamaku hamper tak mengenali sosok mamaku itu yang terlihat sangat berubah. Ya allah begitu tersiksanya mama, tapi tidak mungkin untuk tidak melakukan kemotherapi.



Pengobatan-demi pengobatan terus dicari untuk memulihkan keadaan mama, mama harus meninggalkan anak-anak didiknya sejenak.

Mungkin karna besarnya support kami mama menjadi semakin kuat, padahal mama sempat memutuskan untuk berhenti kemotherapi.

11 kali kemotherapi pun sudah dijalani, keadaan mama mulai kembali normal, badan mulai berisi lagi, rambut tumbuh kembali, dan kuku-kuku yang menghitam kembali normal.



Sewaktu menjalankan ibadah haji pun kami sekeluarga mengkhawatirkan keadaan mama yang takutnya mama akan sakit disana, tapi sungguh allah sayang kami, mama benar-benar diberi kesehatang dan kekuatan yang luar biasa disana untuk menjalankan ibadah haji.



Aku merasa orang yang sangat beruntung, mungkin banyak teman-temanku yang tak seberuntung aku ketika keluarganya mengidap penyakit seperti mama.. aku sungguh-sunnguh berucap syukur kepada Allah karna sampai saat ini aku masih diperkenankan utuk menjalani hari-hari bersama mama, bersama keluarga yang lengkap.



Hadiah ulang tahun terindah untuk ku adalah keberhasilan operasi mama

Mama.. mungkin doaku untukmu tak seluar biasa doamu untuk ku..

Tapi yang pasti aku selalu mencoba memberikan yeng terbaik untuk mu..